Kicauan Cinta

Posted: Jumat, 28 September 2012 by Iqbal Fajar in
0


Malam ini cinta kembali berkicau
Menyerukan keindahannya tanpa tertahan
Bersabda tentang penerimaan, ketulusan
Bukan pada hasrat memburu pada penyatuan

Aku terpukau lagi malam ini
Pada kata, suara dan gambar
Yang berikan hikmat lebih bermakna
Lampaui  pertemuan dua manusia
Lewati kenikmatan persentuhan dan kehadiran

Ya, jangan samakan dia dengan wanita lainnnya
Yang selalu bersama bercanda dan tinggalkan di pagi buta
Yang mengaku berjuang dan berkorban
Lalu menjauh atas nama ketidaksiapan dan perbedaaan

Tidak, bukan itu bentuk kasihnya
Hanya lewat data dia hadir menjelma
Tapi tak hentikan kemurnian perasaannya
Yang selalu menerima dan melihat dalam bentuk sejati
Tanpa penolakan atau permintaan. Hanya ketulusan

Maka aku percaya, sekali lagi
Pada percikan kepercayaan
Akan rasa yang terus menerus dibuang dan dinafikan
Tentang sayang yang dulu dihamburkan entah pada siapa

Jangan ajarkan lagi aku tentang cinta
Karena definisi ku berbeda dengan anda
Bukan pada penyatuan lagi aku berpandang
Tetapi pada ketulusan dan kasih sayang aku menghadap

Dan malam ini dia kembali berbisik tentang cinta
Bahagia dia dalam rentetan cerita
Yang dihindari oleh mereka
Yang ditolak oleh mereka
Yang dikeluhkan oleh mereka

Anda tidak mungkin mengerti tentang cinta aku dan dia
Karena bagiku dan dia, cinta adalah cinta
Semudah itu. Tanpa alasan. Tiada retorika.

Maka malam ini, tanpa bersama kami tetap melebur.
Satu dalam cinta

Duka Malam Ini

Posted: Kamis, 13 September 2012 by Iqbal Fajar in
0



 Kenapa kita berduka malam ini ?
Apakah ada luka membekas yang menyapa ?
Atau hanya khawatir kita pada trauma ?

Bingung pula kita kenapa rasa mulai muncul
Padahal yakin sudah pada tidak adanya harapan
Dan janji sudah diucapkan bahwa ini memang hanya sebuah impian
Bukan percikan, bukan tujuan atau mimpi tentang kebersamaan
Ya, hanya sebuah keinginan yang dilimpahkan tanpa arahan

Karena sudah berkeinginan kita dan dia untuk memisahkan cinta dan kenyataan
Bahwa memang kami adalah dua insan yang bersatu karena kebutuhan, bukan atas nama kebenaran

Tapi mengapa malam ini kita terdiam,
Dan seharian kita terbayang pada dia nun jauh disana
Yang dengan keceriaan dan kegembiraan
Dipenuhi oleh perhatian dan penerimaan
Hingga menghapus kehilangan dan kesepian
Mencerahkan melalui semangat, gairah, kesempatan
Berikan energi yang sudah lama dilupakan

Sudah jelas bahwa kita mencintainya
Tapi memang takdir berbisik. Bukan saat ini, tidak di waktu ini katanya
Bahwa ada dinding tinggi yang tidak seharusnya dihancurkan
Setidaknya bukan oleh cinta, kebutuhan, atau kesepian

 Maka tersenyumlah lagi kawan
Ini malam yang tidak seharusnya kita berduka
Karena bangga kita pada pencapaian dan dedikasi ketulusan
Yang tetap yakin pada proses adalah tujuan, bukan akhir atau pemberhentian

Tak perlu risau kita pada mereka yang tiada
Karena kita selalu ada disini
Bersumpah setia pada hasrat akan penciptaan
Sembari yakin ini hanya jalan lain menuju kesempurnaan

Malam ini kita berduka tapi kita tetap hidup untuk merasakan lagi
Ya, kita tetap mencinta hingga waktu membawa takdir kehadapan
Dan senyum sekali lagi mengembang di muramnya malam